IKLAN
Sunday, 25 May 2014
Friday, 2 May 2014
MAKALAH PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN
|
MAKALAH
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Nama
Anggota Kelompok (NIM) :
Diah
Suprihatin (4.41.13.1.08)
Fenny
Nur Handayani (4.41.13.1.10)
Mira
Rosita (4.41.13.1.12)
Viatika (4.41.13.1.22)
Program
Studi Komputerisasi Akuntansi
Jurusan
Akuntansi
Politeknik
Negeri Semarang
2014
1.
PENDAHULUAN
Dalam
bekerja, karyawan maupun pimpinan tidak lepas dari komunikasi yang
menghubungkan keduanya untuk dapat melaksanakan tugas masing-masing . Komunikasi merupakan kepentingan setiap orang untuk
bersosialisasi dengan orang lain. Seseorang akan sulit terhubung dengan orang
lain tanpa adanya komunikasi. Tidak dapat dibayangkan, apabila dalam sebuah
perusahaan menjalankan tugas tanpa adanya komunikasi antar setiap orang, hal
ini tentu akan menyebabkan miss
communication, sehingga pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Untuk
mewujudkan komunikasi yang efektif, diperlukan
transmisi data dan ketrampilan tertentu dari pengirim atau penerima informasi.
Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan membaca, menulis, mendengar,
berbicara dan lain-lain. Dengan keterampilan tersebut akan membuat sukses
pertukaran informasi. Untuk menjadi manajer maupun diperlukan keterampilan
tersebut walaupun dalam ukuran yang berbeda.
Dalam sebuah
perusahaan, kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penting untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan. Kinerja karyawan tersebut ditunjang oleh
banyak faktor, salah satunya dengan komunikasi. Untuk mendukung dan meningkatkan
kinerja karyawan, diperlukan adanya komunikasi yang efektif, sehingga kinerja
karyawan dapat berjalan dengan maksimal.
Efektivitas komunikasi perlu ditingkatkan demi tercapainya
komunikasi yang baik antar jabatan dalam suatu organisasi. Tugas manajer dalam
memimpin perusahaan dapat berjalan dengan maksimal jika menggunakan komunikasi
yang jelas, baik dan efektif dalam berhubungn dengan karyawan. Komunikasi yang
jelas dan efektif akan meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat
menguntungkan perusahaan
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh
komunikasi yang efektif terhadap kinerja karyawan.
2.
KOMUNIKASI
2.1 Komunikasi
Komunikasi dibutuhkan untuk bertukar informasi, memberikan
perintah, dan bercerita. Sebagai makhluk sosial, setiap orang saling bertukar
informasi untuk kebutuhan mereka maupun bercerita mengenai kehidupan mereka.
Saat bertugas, manajer membutuhkan komunikasi untuk memberikan perintah kepada
bawahan. Oleh karena itu, komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia
di dalam kerja maupun tidak.
Dalam dunia kerja, antara manajer dan karyawan dihubungkan
dengan komunikasi untuk melaksanakan tugas masing-masing agar dapat
terselesaikan dengan baik. Komunikasi yang baik akan memberikan dampak positif
bagi manajer maupun karyawan. Dalam pelaksanaan tugas, mereka cenderung
berkomunikasi secara lisan dibandingkan dengan komunikasi secara tertulis,
karena dengan komunikasi secara lisan akan mempermudah terjadinya umpan balik,
sehingga ketidakjelasan informasi dapat langsung teratasi dengan menanyakan
secara langsung.
Komunikasi
merupakan proses pemindahan informasi atau gagasan dari seseorang ke orang
lain, dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan, dan dapat dilakukan oleh
dua orang atau lebih. Dalam berkomunikasi, perlu adanya pengirim pesan, pesan
yang disampaikan, dan penerima pesan.
Setiap orang yang berkomunikasi dengan orang lain akan
melalui proses komunikasi yang diawali dari pengirim pesan yang menyampaikan
pesan ke penerima pesan, lalu penerima pesan akan memberikan umpan balik ke
pengirim pesan. Umpan balik menunjukkan proses komunikasi yang dilakukan dua
orang tersebut berhasil karena penerima pesan memahami maksud dari pengirim
pesan. Umpan balik juga dapat berarti bahwa penerima pesan meminta kejelasan
informasi dari pengirim pesan. Hal yang penting dari komunikasi adalah kedua
pihak yaitu pengirim pesan dan penerima pesan dapat memehami isi pesan maupun
informasi yang dibicarakan sehingga tidak terjadi miss communication antara dua pihak tersebut.
Komunikasi berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan.
Dengan komunikasi yang jelas, pekerjaan dapat dilakukan dengan maksimal. Dalam
sebuah perusahaan, peran komunikasi (Mitzberg, 1975: 49-61 dalam Stoner, 1982:
145-146) terbagi menjadi 3 jenis.
a.
Peran antar pribadi (Interpersonal role)
Manajer sebagai pemimpin organisasi yang berinteraksi
dengan bawahan, pelanggan, dan rekan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
manajer menggunakan sekitar 45% dari waktu kontak untuk bawahan, sekitar 45%
dengan orang di luar organisasi, dan hanya sekitar 10% dengan atasan.
b.
Peran informasi (Informational role)
Manajer mencari informasi dari rekan, bawahan, dan
kontak-kontak pribadi lain tentang segala hal yang mungkin mempengaruhi
pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
c.
Peran keputusan
Keputusan yang diambil manajer dibuat secara pribadi,
tetapi akan didasarkan pada informasi yang telah dikomunikasikan kepada
manajer. Manajer harus mengkomunikasikan keputusan-keputusan tersebut kepada
orang lain.
2.2 Komunikasi yang Efektif
Bagi seorang manajer, komunikasi
yang efektif merupakan kebutuhan penting. Dengan komunikasi yang efektif,
manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, dan memimpin serta mengendalikan organisasi. Manajer
mencurahkan sebagian besar dari waktunya untuk berkomunikasi.
Dengan komunikasi yang efektif
akan meminimalisir terjadinya miss
communication antara pihak yang berkomunikasi. Informasi yang jelas dapat
membantu karyawan maupun manajer dalam melaksanakan tugas masing-masing secara
maksimal. Apabila tugas dapat dijalankan dengan baik secara maksimal, hal ini
berdampak positif karena menguntungkan perusahaan.
Komunikasi yang efektif berperan
penting dalam organisasi. Namun, komunikasi yang tidak efektif menjadi hambatan
bagi pihak yang saling berkomunikasi. Hambatan dalam berkomunikasi yang efektif
adalah:
a.
mendengarkan yang hanya ingin didengar,
b.
mengabaikan informasi yang tidak ingin didengar,
c.
menilai dari sumber informasi yang didapatkan,
d.
menilai persepsi orang lain yang berbeda dengan
persepsi sendiri
e.
pengaruh emosi diri sendiri, dan
f.
gangguan media informasi.
Komunikasi yang efektif perlu
diterapkan dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya komunikasi yang efektif
tersebut, akan berdampak positif terhadap pekerja maupun perusahaan. Terdapat
empat faktor yang mempengaruhi efektivitas dalam berkomunikasi.
a.
Jalur komunikasi formal
Dengan menggunakan bahasa formal akan memberikan
dampak positif berupa kejelasan dari informasi yang telah disampaikan.
b.
Wewenang Jabatan
Orang yang lebih tinggi jabatannya cenderung lebih
mudah berkomunikasi dengan bawahannya. Dalam hal ini manajer memiliki
kewenangan untuk berkomunikasi dengan bawahan begitu pula sebaliknya. Namun,
antara manajer dan bawahan memiliki porsi yang berbeda dalam hal perintah dan
kewenangan lainnya.
c.
Spesialisasi jabatan
Dalam ruang lingkup jabatan
yang sama akan memudahkan untu melaukan komunikasi secara efektif. Karena
masing-masing individu paham akan posisi masing-masing.
d.
Ketrampilan berkomunikasi
Seseorang yang terampil dalam hal
berbicara, menulis dan membaca tentu akan lebih efektif dalam berkomunikasi
dengan orang lain dibandingkan orang yang tidak memiliki ketrampilan tersebut.
Dengan
komunikasi yang efektif antara manajer dan karyawan akan memberikan dampak
positif yang menguntungkan perusahaan. Efektivitas dalam berkomunikasi perlu
diterapkan dan ditingkatkan agar kinerja antar karyawan dapat lebih baik dari
sebelumnya. Manajer yang bertanggung jawab atas kinerja karyawan. Namun,
keberhasilan perusahaan menjadi tanggung jawab bersama antara manajer dan
karyawan, sehingga efektivitas dalam berkomunikasi antara keduanya dapat
dilakukan untuk melaksanakan tugas secara maksimal.
lmu komunikasi
organisasi terbagi menjadi beberapa fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi
informatif
Fungsi
informatif pada komunikasi organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran
manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi
ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan
karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di
samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan
kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
b. Fungsi
regulatif
Fungsi
regulatif pada komunikasi organisasi berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif yaitu, berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan, juga memberi perintah atau intruksi supaya
perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Dan juga berkaitan
dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi
persuasif
Fungsi
persuasif merupakan tindakan pimpinan yang lebih suka mengajak bawahannya
daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d. Fungsi
integratif
Fungsi
integratif merupakan usaha organisasi untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada
dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut yaitu, saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,
newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. Dan saluran komunikasi informal
seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.
Saat
ini, masalah yang sering terlihat dalam dunia kerja yaitu saling menjatuhkan
sesama karyawan. Hal ini biasanya terjadi dikarenakan ingin berebut kekuasaan
atau bisa juga dikarenakan iri pada sesama karyawan dikarenakan merasa
perlakuan atasan yang tidak adil atau bisa dikatakan pilih kasih. Hal seperti
ini yang seharusnya dihindari dalam dunia kerja, karena apabila hal seperti ini
terus terjadi, akan membuat komunikasi dalam suatu organisasi hancur dan
menciptakan ketidaknyamanan dalam bekerja.
3.
KINERJA
KARYAWAN
3.1
Pengertian Kinerja Karyawan
Suatu perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang mampu mengetahui apa yang dibutuhkan karyawan dalam rangka
peningkatan kinerja karyawannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kinerja diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai,
prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan seseorang. Banyak batasan yang
diberikan para ahli mengenai istilah kinerja, walaupun berbeda dalam tekanan
rumusannya, namun secara prinsip kinerja adalah mengenai proses pencapaian
hasil.
Penulis menyimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah suatu aksi atau tindakan dan tingkat kemampuan karyawan dalam mengerjakan
tugas-tugasnya, sedangkan kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata
cara, prosedur, dan peraturan yang ada di perusahaan.
3.2 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Sebuah
perusahaan harus mampu mengukur setiap kinerja karyawannya, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang
menentukan apakah sebuah target yang diberikan perusahaan dapat dicapai atau
tidak. Kinerja kerja seorang karyawan tidak selalu berada dalam kondisi yang
baik karena hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, oleh karena itu ada
baiknya jika seorang manajer perusahaan mengetahui apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja kerja karyawan.
Beberapa fakor berikut dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja.
1. Fasilitas Kantor
Fasilitas
kantor merupakan sarana yang menunjang seorang karyawan untuk melakukan aktifitas
kerjanya dengan baik. Apabila suatu perusahaan tidak dapat memberikan fasilitas
yang memadai, tentu saja hal ini akan menurunkan kinerja kerja karyawan.
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan
kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk manajer perusahaan perhatikan,
karena hampir 80% karyawan resign
jika lingkungan kerja mereka tidak baik. Lingkungan kerja yang baik memiliki
ruang kerja bersih dan nyaman, penerangan yang sempurna, dan temperatur udara
yang sesuai.
3. Prioritas Kerja
Karyawan akan
merasa kebingungan jika diberikan banyak tugas kepada mereka tetapi tidak
memberikan skala prioritas yang jelas. Akan lebih efektif pekerjaan dikerjakan
sesuai dengan timeline yang sudah
ditentukan.
4. Supportive
Boss
Seorang manajer
semestinya berkenanmendengarkan pendapat dan pemikiran karyawan. Manajer dapat
memberikan dukungan kepada mereka untuk mengemukakan pendapat dan ide –
ide baru pada saat meeting.
5. Komunikasi yang Efektif
Dalam suatu
perusahaan, makna komunikasi berperan sangat penting. Komunikasi dibutuhkan
oleh setiap lini dalam perusahaan, seperti komunikasi antara manajer dengan
karyawan, komunikasi antara karyawan dengan karyawan, ataupun komunnikasi
antara manajer dengan direktur.
4.
PENGARUH
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Manusia
merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi, maka pemeliharaan hubungan
yang terus-menerus dan serasi antara manajer dengan karyawan dalam setiap
organisasi menjadi sangat penting. Pemeliharaan hubungan tersebut adalah
menyangkut komunikasi yang efektif dalamorganisasi agar dapat tercapai kepuasan
kerja karyawan.
Komunikasi yang
terbuka dan efektif dapat dianggap sebagai aset perusahaan yang jujur, langsung
dari manajemen, dan bekerja dengan manajemen dalam tim yang organisasi.
Kepuasan kerja karyawan adalah faktor utama dari struktur komunikasi yang
menonjol dari sebuah organisasi.
Terciptanya
komunikasi yang efektif di antara manajer dan karyawan banyak dipakai sebagai alasan
oleh karyawan untuk menyukai pekerjaannya. Dalam hal ini, adanya kesediaan
pihak manajer untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat ataupun
prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan kepuasan dalam bekerja.
Penting bagi
manajer untuk mengusahakan terciptanya komunikasi yang efektif dalam
organisasi, sebab dengan efektifnya komunikasi dalam organisasi tersebut, maka
akan memicu peningkatan kepuasan kerja karyawan, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas yang artinya bagi organisasi terjadi peningkatan produksi dan
pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawannya.
Selanjutnya, masyarakat tentu akan menikmati hasil kapasitas maksimum dari
organisasi, serta naiknya nilai manusia di dalam konteks pekerjaan. Manusia
merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi, maka pemeliharaan
hubungan yang terus-menerus dan serasi antara manajer dengan karyawan dalam
setiap organisasi menjadi sangat penting. Pemeliharaan hubungan tersebut adalah
menyangkut komunikasi yang efektif dalam organisasi agar dapat tercapai
kepuasan kerja karyawan.
Efektivitas komunikasi perlu
ditingkatkan demi tercapainya komunikasi yang baik antar jabatan dalam
organisasi. Komunikasi yang jelas dan efektif akan meningkatkan kinerja
karyawan sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Peningkatan efektivitas
komunikasi dapat dilakukakan dengan:
a.
kesadaran akan
kebutuhan komunikasi efektif,
b.
penggunaan umpan
balik,
c.
menjadi komunikator
yang lebih efektif, dan
d.
pedoman komunikasi
yang baik.
Dalam mewujudkan komunikasi efektif
dalam organisasi, perlu adanya kerjasama antar anggota organisasi tersebut.
Hubungan antara atasan dan bawahan juga dapat mempengaruhi komunikasi yang
efektif. Manajer berperan penting dalam menjalin komunikasi kepada karyawan, agar terciptanya suasana
yang kondusif.
Dalam berkomunikasi kebanyakan orang lebih memilih untuk menulis daripada berbicara. Namun,
tidak ada yang lebih buruk daripad acara untuk menjawab surat-surat itu. Sangat memprihatinkan dilihat dari sedikitnya kepedulian seseorangdalam membalas surat-surat itu tepat pada waktunya. Pemimpin-pemimpin dan perusahaan terbaik mempunyai falsafah sederhana The Sun Down Rule (Aturan Matahari Terbenam)
Jawablah semua surat dalam 24 jam dan semua pesan telepon sebelum matahari terbenam. Maka dari itu sebuah komunikasi yang baik dalam sebuah kelompok kerja atau tim yaitu memilik ifalsafah dan
kebijakan untuk berkomunikasi tertulis yang efektif dans egera.
Komunikasi akan menjadi efektif ketika terjadi umpan balik antar 2 arah atau lebih. Akan
tetapi
pada kenyataanya saat ini
banyak orang mengesampingkan umpanbalik dalam komunikasi. Pan America World Airways dalam beritanya gulung tikar pada tanggal 4 Desember 1991. Perusahaan
penerbangan
terbesar yang pernah ada ini
sebenarnya memiliki beberapa tenaga kerja terbaik di
industrinya, beberapa diantaranya bukan main
tingkat
dedikasinya serta komitmennya,
namun
keruntuhan perusahaan tersebut sesungguhnya disebabkan oleh ketidakmampuan dalam berkomunikasi.
Banyak
kasus yang terjadi dalam perusahaan tersebut yang tidak kunjung selesai dikarenakan tidak memperoleh jawaban dari
kantor pusat Pan Am di New York. Inilah merupakan salah satu bukti pentingnya umpan balik dalam berkomunikasi,
selain
untuk memberikan informasi dengan adanya renspon umpan balik ini, akan memberikan kepercayaan terhadap sesame kelompok kerja baik
dalam lingkup organisasi besar atau kecil, dan sekaligus dapat mengevaluasi berjalannya suatu rencana yang
telah
disusun apakah sesuai dengan
tujuan atau tidak.
Komunikasi
merupakan hal yang paling penting dan harus terjadi antara atasan dan bawahan
maupun sesama karyawan didalam perusahaan. Komunikasi yang baik dan efektif dapat membuat
kinerja karyawannya menjadi lebih baik, karena pada dasarnya sebagai sumber
daya manusia,
membutuhkan sesuatu agar dapat memacu keinginan mereka
untuk dapat bekerja dengan lebih giat sehingga mereka mampu meningkatkan kreativitas dan
semangat kerja sesuai dengan batas kemampuan masing – masing.
5.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Komunikasi meruakan
proses penyampaian informasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi menjadi hal yang penting termasuk dalam organisasi.
Didalam organisasi dibutuhkan yang namanya komunikasi antara satu orang dengan
orang yang lainnya termasuk antara manajer dengan karyawan. Dengan komunikasi, diharapkan
pekerjaan dapat berjalan dengan lacar dan dapat terselesaikan dengan baik. Didalam
suatu perusahaan komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan oleh manajer dan
karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Efektifitas komunikasi
dipengaruhi oleh empat faktor :
a.
jalur komunikasi formal,
b.
wewenang jabatan,
c.
spesialisasi jabatan, dan
d.
ketrampilan berkomunikasi.
Komunikasi
efektif merupakan faktor yang paling
berpengaruh dalam kinerja karyawan. Dari
komunikasi yang efektif itu tercipta hubungan yang baik antara manajer dengan
karyawan dan didalam komunikasi tersebut terdapat motivasi, sehingga kinerja
karyawan dapat meningkat dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Bahkan
jika manajer dapat menjadi komunikator yang baik, ketegangan yang dirasakan
oleh karyawan terhadap atasan dapat berkurang, karyawan pun akan lebih nyaman
dan tidak tertekan dalam mengerjakan pekerjaannya.
5.2
Saran
Masih banyak
kesalahan yang dibuat oleh penulis dalam makalah dan masih banyak yang perlu
diperbaiki. Kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan kalimat yang
kurang efektif dan pola kalimat yang
belum sesuai dengan tatanan bahasa indonesia yang baik yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Burwash, Peter. 2003. Pemimpin
Besar. Jakarta: PT. Pijar.
Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Nugroho, Rakhmat.
2006. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Karyawan. http://eprint.undip.ac.id/18819/1/RAKHMAT_NUGROHO.pdf,(3 April 2014)
Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty.
Stoner, James A. F. 1982. Management. Jakarta: Erlangga.
Suprapto, Tommy. 2009.
Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Media Pressindo.
Wijayanti,
Choirunnisa. 2013. Komunikasi dalam
Manajemen.
Subscribe to:
Posts (Atom)